Tes Keperwanan untuk ?
kali ini tentang TES KEPERAWANAN yang akan menjadi salah satu tes masuk sekolah
apakah gunanya itu ?
kabar yang beredar diadakanya tes keperwanan itu untuk salah satu cara mencegahnya seks bebas di kalangan remaja yang dimana seks bebas itu dapat mengakibatkan :
1. kehamilan diluar nikah : keadaan ini akan memaksa kedua pihak menikah untuk agar si perempuanan mendapatkan pertanggung jawaban (dan masih banyak jugayang diabaikan jadi hanya semacam kedok di nikahi ) dan nama keluarga tertutup dari cibiran. perempuan akan berhenti sekolah karena harus mengandung 9 bulan dan biasanya sulit untuk kembali masuk kesekolah.
2. Aborsi : pengguguran menjadi salah satu pilihan juga agar aman dan lepasnya tangung jawab menjadi orang tua. tentunya taruhan nyawa saaat proses berlangsung.
Seks bebas itu hubungan intim yang dilakukan secara bebas tanpa ikatan hukum maupun agama. lalu kenapa masih banyak hal itu terjadi ?
Menurut beberapa survei ( data dari pencairan di internet ) hal ini masih maraknya terjadi karena keinginan dari kedua belah pihak melakukan hubungan intim. rasa penasaran yang menghantui ( bagi yang melakukan prtama ), menginginkan kenikmatan yang sudah dirasakan (candu bagi yang sudah melakukanya ), terbawa suasana dan rasa keantara dua belah pihak.
emosional adalah hal yang paling berfungsi saat situasi itu terjadi , Pemikiran dekat yang ada hanya di pikiran. Dari mana kita tau tentang akibat seks bebas ? aborsi ? penikahan dini ? kehamilan ?
untuk saat ini pasti internet juaranya lalu seminar (yang adanya juga jarang-jarang), buku-buku kesehatan ( dan tentunya sedikit yang membaca karena turunya minat baca remaja ) , dan tentunya mulut ke mulut teman sejawat.
disaat otak remaja yang sedang berkembang mencari jati diri dan kebenaran tanpa ada arahan membuat seks bebas marak terjadi.
Pendidikan tentang seks yang dibutuhkan remaja yang masuk kedalam kurikulum ( eh tapi pendidikan aja gak beres-beres ). banyak upaya jalan tengah yang dapat diambil bukan mengucilkan salah satu pihak dan bersifat tidak seimbang atau tidak adil.
Bagi siswa yang tidak perawan, kata Zainal Alim, Sekretaris MUI Pamekasan kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2013)
, tidak perlu merasa dikucilkan. Sebab pemerintah masih menyediakan sekolah paket yang bisa menampungnya. "Silahkan yang tidak perawan ikut pendidikan paket yang sudah disiapkan oleh pemerintah," ujarnya.
dan ketika tes keperwanan nanti disahkan para perempuan yang sudah tidak perawan diharap tenang saja oleh pemerintah karena mereka akan menyediakan SEKOLAH PAKETAN. berfikir kah ?
Ijazah paket C aja masih dipandang rendah karena membuat pemikiran masyarakat bahwa yang menggunakan Ijazah pake C anak-anak bodoh padahal bukan hal itu karena banyak faktor (sakit tidak mengikuti ujian , kesalah pengecekan kunci jawaban komputer, tertukarnya kode soal, dll ) yang tidak beres dalam sistem pendidikan di Indonesia
dan ketika perempuan-perempuan yang besekolah di SEKOLAH PAKET apa pandangan yang tumbuh dari masyarakat ? kucilan , sindiran ,gosip, cemoohan , hinaan dll yang akan di dapatkan perempuan-perempuan itu yan akan berakibat pada sikis setiap anak dan hal-hal buruk seperti berhenti sekolah (makin berkurangnya pendidikan bapi perempuan ) , membenci diri sendiri (membeci diri sendiri yang banyak menjerumuskan langsung dirinya bisa menjadi pekerja seks komersial) bahkan kematian.
lalu hukuman apa bagi para laki-laki ?
adakan sesuatu yang bisa menyekat kaum adam ini agar menahan hawa nafsunya ? atau moral mereka agar menghormati perempuan dan mempertanggung jawabkan ? adakan pemerintah memikirkan ini ?
Apakah pemahaman perempuan hanyalah sebagai objek atau alat pemuas seksualitas dan robot rumah tangga ?
"KEADILAN TIDAK AKAN ADA KETIKA KITA TIDAK BERGERAK , SAAT SUDAH TIDAK ADAKNYA KE TIDAK ADILAN HANYA SATU KATA LAWAN, " - Maria Fransisca Siahaan (ujarnya pada penulis saat pembedahaan beberapa kasus mengenai ketidakadilan terhadap perempuan )
CBS20/8/13
Komentar
Posting Komentar