Perempuan harus lebih berperan
Dibutuhkanya organisasi Pemberdayaan Perempuan atau pun wadah bagi
prempuan untuk lebih berperan di setiap kampus.
KENAPA HARUS ?
Melihat dari kasus kekerasan fisik maupun sikis yang terjadi
di tahun 2012 yang semakin meningkat membuat kaum hawa menjadi khawatir ,dengan
data yang diambil oleh Komnas Perempuan menjadi sebuah bukti bahwa masih sangat
kurangnya perlindungan bagi para perempuan di seluruh Indonesia

Mungkin sebagian orang mengira dengan adanya Komnas
Perempuan sudah cukup untuk melindungi perempuan , ya memang komnas perempuan
mempunyai tujuan yang sangat besar untuk penanganan kekerasan pada perempuan
dengan jalur hukum , Kebijakan UU, dan memperjuangkan hak-hak lainya bahkan
juga melakukan upaya pencegahan dengan memberikan seminar dan diskusi, tapi
apakah mampu hanya 1 lembaga ini yang mengatasi permasalahan yang terjadi pada
perempuan ? tentu saja tidak. Disinilah sektor mahasiswa/i sangat diperlukan
terutama untuk pencegahan permasalahan yang sedang terjadi dengan cara
meningkatkan peranan perempuan.
MENGAPA HARUS LEMBAGA PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN ?
Bisa dilihat dari keseharian yang terjadi di kampus, dari
banyaknya acara yang diselenggarakan kampus berapa persen kah perempuan yang
mengikuti / berpartisipasi dalam acara tersebut sangat kecil , kenapa hal itu
bisa terjadi ? hal ini disebabkan oleh moderenisasi yang belum siap oleh
masyarakat Indonesia terutama kaum hawa yang dijadikan alat bagi para
kapitalisme untuk mengeruk keuntungan dengan membuat perempuan sebagai sosok
yang komsumtif dan culture teaching (didikan
kebudayaan) yang mengajarkan perempuan hanya menjadi istri dan ibu yang baik
dengan daerah dapur dan kasur, sehingga masih banyak perempuan yang belum tau
betapa banyaknya hak dan potensi yang dapat dikembangkan untuk kemajuan bersama
maupun bangsa .sekilas sejarah 21 April dijadikan momentum sebagai hari kartini
, sejak zaman penjajahan dahulu beliau sudah mencoba mengangkat hak-hak yang
harusnya dimiliki oleh perempuan yang biasa disebut "Emansipasi"
menuntut hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki
dan banyak hal lainya tapi karena ruang geraknya yang masih terbatas mengharus kita
untuk melanjutkan perjuanganya dari . Dari kilas sejarah ini juga membuktikan
bahwa faham feminisme datang ke Indonesia bukan berawal dari orang-orang barat
melainkan orang pribumi yang merasakan hal itu dan memilih untuk bangkit. Nah
memulai dari perempuan itu sendiri untuk tersadar ,tergerak dan berperan
langsung dalam mencapai hak-hak yang harus dipenuhinya.
APA HUBUNGAN PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN DENGAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN ?
Tentu sangat berhubungan ketika perempuan mendapatkan ilmu
dan menyadari hak yang seharusnya didapat akan membuat perempuan lebih berani
dalam bersikap sehingga tingkat penindasan perempuan dari segala aspek akan
berkurang karena dengan bekal yang sudah dibawa akan membantu perempuan untuk
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
HANYA PEREMPUANKAH YANG TERLIBAT ?
Tidak, disini laki-laki pun juga harus berperan dan
mendapatkan pengetahuan yang sama tentang kesetaraan gender ini. Banyak pihak
yang mengartikan kesetaraan gender , kesetraan dari kata setara yang bearti
sama bisa langsung diartikan perempuan saat ini hanya meminta persamaan
haknya.Kesalahan dalam mengartikan perjuangan emansipasi ini yang membuat risih
sebagian kaum laki-laki hal yang seperti ini yang harus diketahui oleh kaum
adam dan lembaga kampus atau pun wadah untuk pemberdayaan perempuan juga
merangkul laki-laki dalam perjuangan hak ini untuk menghilangkan pemblokan /
penyekatan yang sudah timbul . karena dalam hal ini bukan mencari siapa yang
paling hebat tapi bagaimana mencari keadilan yang sama.
MENGAPA DI DALAM ORGANISASI KAMPUS ?
Memang banyak LSM maupun komunitas yang mewadahi
permasalahan ini tetapi mahasiswa lebih tepat karena mempunyai peranan yang
penting dalam pengabdian masyarakat dan lebih mudah memberikan ajakan terhadap
teman, keluarga dan lingkungan sekitar untuk bergabung. Setiap mahasiswa yang mencoba
mengkaji tentang permasalahan nasional sudah sangat banyak dan sedikit
perempuan yang tertarik untuk ikut serta didalamnya , namun ketika permasalahan
yang dibahas mengenai pendekatan terhadap dirinya , perempuan akan tertarik untuk
mencari jalan keluarnya dan setelah mereka sudah mulai meningkatkan peranan nya
, jangankan untuk berpartisipasi dalam permasalahan seputar perempuan bahkan
masalah nasional pun akan menjadi target utamanya, hal ini akan sangat
berfungsi untuk mengurangi sifat apatis disalam Masyarakat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar